"orang tua bijak adalah orang tua yang selalu hadir di setiap tahap perkembangan anaknya”
dakwatuna.com - Anak
merupakan anugerah dari Allah SWT yang patut disyukuri oleh setiap
orang tua. Ia adalah pemegang tongkat estafet kepemimpinan untuk masa
depan negeri ini. Anak merupakan individu terkecil yang berada dalam
tatanan sosial masyarakat.
Menurut pakar psikologi perkembangan
Diana E Papalia, anak merupakan individu yang berada dalam rentang
pertumbuhan dan perkembangan dari usia 0 tahun hingga 11 tahun sedangkan
remaja adalah individu yang berada dalam rentang pertumbuhan dan
perkembangan dari usia 11 tahun dan berakhir pada usia 18 hingga 20
tahun.
Rasulullah SAW dalam haditsnya yang disampaikan dari Abu
Hurairah mengatakan bahwa “setiap manusia dilahirkan dalam keadaan
fitrah. Ayah dan ibunya yang akan menjadikannya sebagai orang Yahudi,
nasrani ataupun majusi” (Dikeluarkan oleh Al-Bukhari 1358, Muslim 2658,
Ahmad II: 393, Malik I: 241).
Berdasarkan hadits tersebut, ayah
dan ibu merupakan individu yang bertanggung jawab membentuk kepribadian
seorang anak baik secara pribadi maupun secara sosial. Hal ini sesuai
dengan teori psikologi perkembangan yang menyatakan bahwa kepribadian
seseorang dibentuk oleh dua hal yaitu Hereditas (keturunan) dan lingkungan.
Kondisi Realita
Dewasa
ini perkembangan teknologi yang begitu pesat memudahkan kita melakukan
akses informasi dengan cepat. Penyebaran konten porno melalui media
teknologi seperti video/film porno, games, komik online, dan lain-lain
merupakan salah satu hal yang tidak bisa dihindari. Sebuah survey yang
dilakukan pada tahun 2012 terhadap 700 pelajar di 12 SMA di Surabaya
tentang perilaku pelajar yang menggunakan Hand Phone mendapatkan
hasil 92 persen pelajar putra mengakui di dalam HP nya ada konten porno
dan 87 persen pelajar putri mengakui hal serupa.
Survey senada
juga dilakukan oleh Yayasan Kita dan Buah Hati sejak tahun 2008 hingga
2010, sebanyak 67 persen dari 2.818 siswa sekolah dasar (SD) kelas 4, 5,
dan 6 di wilayah Jabodetabek mengaku pernah mengakses konten
pornografi. Sekitar 24 persen mengaku melihat pornografi melalui media
komik. Selain itu, sekitar 22 persen melihat pornografi dari situs
internet, 17 persen dari games, 12 persen melalui film di televisi, dan
enam persen lewat telepon genggam.
Dampak Pornografi pada Anak & Remaja
Kecanduan (adiksi) pornografi mengakibatkan otak bagian tengah depan yang disebut Ventral Tegmental Area (VTA) secara fisik mengecil. Penyusutan jaringan otak yang memproduksi Dopamine itu menyebabkan kekacauan kerja Neurotransmiter yakni zat kimia otak yang berfungsi sebagai pengirim pesan. Dalam hal ini pornografi menimbulkan perubahan konstan pada Neorotransmiter
dan melemahkan fungsi kontrol. Hal ini sebagaimana diungkap oleh Donald
L. Hilton Jr, MD, ahli bedah syaraf dari Rumah Sakit San Antonio,
Amerika Serikat.
Kecanduan pornografi pada anak dan remaja
menimbulkan banyak dampak negatif, di antaranya adalah mengakibatkan
ketidakmampuan anak atau remaja tersebut mengontrol perilaku, lemah
dalam menerima informasi (susah menangkap pelajaran) dan sulit untuk
berkonsentrasi karena kacaunya sistem kerja Neurotransmiter.
Apa yang Harus Dilakukan Oleh Orang Tua?
Untuk mengatasi terjadinya adiksi pornografi pada anak, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua di antaranya:
- Pendekatan religius dengan penanaman nilai-nilai agama sejak dini.
- Memperbaiki pola asuh dan pola komunikasi antar anggota keluarga, dan
- Pendidikan seks yang tepat sesuai dengan usia anak
0 comments:
Post a Comment