PEDULI LINGKUNGAN

Sikap peduli merupakan soft skill yang utama. Kepedulian harus diajarkan dengan praktek nyata agar benar-benar melekat pada perilaku anak.

FUN AND ACTIVE LEARNING

Pembelajaran diarahkan pada suasana yang ramah anak, sehingga anak menjadi senang belajar dan berprestasi.

GEMAR MEMBACA

Membaca adalah gerbang pengetahuan. Pembiasaan membaca perlu ditanamkan sejak dini. No days without reading.

MASJID NABAWI

Masjid Nabawi adalah masjid suci yang terletak di kota Madinah al Munawaroh. Sholat di dalamnya sama dengan sholat 1000 kali di masjid yang lain.

MEMBANGUN SEMANGAT KEBERSAMAAN

Setiap siswa berasal dari latar belakang yang berbeda kemudian disatukan di kelas yang sama. Anugerah kebersamaan ini haruslah disyukuri dengan kerjasama yang baik.

Showing posts with label parenting. Show all posts
Showing posts with label parenting. Show all posts

Wednesday, September 9, 2015

Bahaya Televisi bagi Pertumbuhan Otak Anak

Liputan6.com, Jakarta Jangan ajak bayi Anda nonton TV. Kebiasaan ini ternyata berpengaruh buruk pada perkembangan otak mereka. Akademi Dokter Anak di Amerika (American Academy of Pediatrics atau AAP) mengeluarkan peringatan agar orangtua tidak membiasakan anak mereka, terutama bayi di bawah umur dua tahun, untuk melihat TV atau layar komputer.
Gabungan dokter anak ini menjelaskan, pertumbuhan otak yang sehat dapat terjadi jika bayi atau anak yang baru belajar berjalan dihadapkan pada interaksi-interaksi langsung dengan orang lain dan bukannya dihadapkan pada layar-layar kecil seperti TV atau layar komputer.
"Untuk itu hindarkan mereka dari TV, sekalipun acara di TV itu diperuntukkan untuk mereka," tegas para dokter. Untuk menyapih anak-anak dari kebiasaan mereka nonton TV yang berlebihan, AAP memberi dua saran. Pertama, jangan sekali-kali melengkapi kamar anak dengan TV atau komputer.
Hal ini hanya akan membangkitkan gairah mereka untuk bermain dengan alat-alat elektronik tersebut. Kedua, orangtua selalu perlu mendampingi anak-anak saat menonton TV. Dengan cara ini orangtua diharapkan dapat selalu mengingatkan anak bahwa acara-acara iklan di TV itu tidak selalu benar dan film-film televisi juga tidak benar-benar nyata. Selamat mencoba.

taken from http://health.liputan6.com/read/2311905/bahaya-televisi-bagi-pertumbuhan-otak-anak

Thursday, August 6, 2015

Melatih Berbagi sejak Dini

Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.” (QS. Al Hadiid: 7)
 Sifat-sifat anak itu tak cukup dibentuk dengan memberi pengetahuan, misalnya penjelasan, nasehat, dan seterusnya. Pengetahuan memang penting, tapi kemampuannya untuk membentuk sifat sangat kecil.
 Yang dapat membentuk sifat anak adalah latihan dan contoh (pendidikan). Jika dua hal ini sering kita lakukan lalu ditambah dengan pengetahuan, maka hasilnya menjadi optimal.
 Melatih dan memberi contoh anak-anak untuk berbagi menjadi hal yang sangat mendasar. Kenapa? Ini semua akan berdampak pada keharmonisan hidup, kebahagiaan,  dan keberhasilan, baik untuk masa kini dan masa mendatang.
 Bagi orangtua yang masih susah menemukan solusi dari hubungan anak-anak yang diwarnai cekcok, maka melatih mereka untuk berbagi menjadi solusi penting. Misalnya berbagi mainan, makanan, dan seterusnya.
 Dengan latihan itu mereka akan terbiasa untuk berempati atau peduli. Mereka akan terbiasa mengalahkan ego / nafsu individualistiknya. Jika ini sudah muncul, maka lahirlah hubungan yang saling tolong menolong.
 Di sisi lain, tolong menolong itu sangat bagus untuk melatih anak agar bisa berbagi dan peduli. Misalnya, si kakak mengambilkan handuk si adik, dan begitu juga si adik membantu si kakak.
 Jika si Kecil sudah kita latih berbagi, ini akan meningkatkan keharmonisannya saat nanti sudah bergaul dengan anak-anak lain di sekolah. Seperti kita alami, yang menjadi sumber konflik dalam pergaulan adalah egoisme (terlau besar memikirkan diri sendiri).
 Bahkan kalau kita kaitkan dengan rasa bahagia, maka memberi itu menempati urutan tertinggi kedua (Setelah pengabdian pada nilai-nilai) sebagai sumber kebahagiaan yang tidak sementara sifatnya.
 Secara psikologis, jiwa yang mindset-nya memberi itu ternyata jauh lebih sering dan lebih lama merasakan kebahagiaan ketimbang jiwa yang mindset-nya meminta atau menuntut.
Tapi, meski sudah kita latih mereka untuk berbagi, tidak berarti mereka lantas menjadi “malaikat kecil”, yang selalu harmonis dan bahagia. Konflik, gesekan dan kesalahan selalu terjadi dan harus terjadi sebagai bagian dari pendidikan. Yang akan membedakan adalah jiwanya. 
 Untuk kepentingan jangka panjang, latihan berbagi sejak dini itu punya sumbangan yang luar biasa besarnya terhadap keberhasilan hidup di berbagai bidang, baik di profesi, perkawinan, atau dalam kehidupan sosial.
 Kenapa? Untuk mencapai keberhasilan, syaratnya adalah kemampuan mengelola jaringan. Untuk bisa mengelolanya, seseorang harus punya jiwa berbagi yang dikembangkan ke berbagai sifat, misalnya memaafkan, menolong, mengembangkan, dan seterusnya.
 Meski latihan berbagi itu penting, tapi jangan sampai berlebihan. Ini adalah bencana kebaikan. Selain itu, motifnya harus selalu kita luruskan. Jangan sampai si Kecil
baik karena takut atau lemah. Anak kita harus menjadi orang baik, tapi tidak boleh lemah.
 Semoga bisa kita jalankan.

taken from:
https://www.sahabatnestle.co.id/content/view/pentingnya-latihan-berbagi-sejak-dini.html

Monday, April 22, 2013

Agar Jantung Sehat

Saat saya posting artikel ini, saya merasakan detak jantung saya sering berdegup tak karuan. Dua hari yang lalu saya coba tensi, hasilnya sistole 144 diastole 95. Kemudian saya cek Indeks massa tubuh-pun termasuk obesitas. Mudah-mudahan postingan ini bermanfaat, terutama buat saya sendiri dan minta doa pembaca semua agar kita dianugerahkan kesehatan selalu. amin.

1. Kurangi makanan berlemak jenuh tinggi.


Lemak jenuh mudah diubah menjadi “kolesterol jahat” yang berisiko menimbulkan penyakit jantung koroner. Anda harus mencermatinya. Kulit unggas, daging merah/ sandung-lamur dan susu murni mengandung banyak lemak jenuh. Perbanyak makan seafood yang kaya omega-3 dan sayuran/buah-buahan kaya serat dan vitamin. Pilih susu rendah lemak.

2. Kurangi porsi garam.
Bila Anda memiliki tekanan darah tinggi, waspadai makanan yang mengandung garam dan MSG tinggi. Gantilah snack seperti kacang bawang, kripik, roti kering yang asin dengan snack rendah garam.

jantung sehat3. Ambil setiap kesempatan untuk berolah raga.
Pilih naik tangga dibandingkan naik lift. Parkir kendaraan Anda lebih jauh agar Anda dapat berjalan kaki lebih lama. Kerjakan sebagian pekerjaan rumah yang biasa diserahkan pembantu, seperti mengepel lantai atau mencuci kendaraan. Sempatkan berjalan-jalan sore (“JJS”) dengan keluarga.

4. Kendalikan berat badan.
Jaga berat badan Anda agar tidak kegemukan. Bila Anda saat ini kegemukan, ikuti program yang secara bertahap dapat menurunkan berat badan Anda. Obesitas membuat Anda lebih rentan terhadap banyak penyakit.

5. Monitor tekanan darah dan tingkat kolesterol.
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mengukur tekanan darah dan kadar kolesterol dalam darah Anda. Hipertensi seringkali hadir tanpa disadari, sehingga sering disebut “silent killer”.

6. Kurangi stress.
Stress yang tinggi meningkatkan risiko serangan jantung. Ambil waktu untuk bersantai, perbanyak bergaul dengan orang lain yang membuat Anda gembira dan sejenak melupakan beban hidup. Istirahat secukupnya.

originally taken from http://majalahkesehatan.com/6-tips-jantung-sehat/

Sunday, April 21, 2013

Agar anak tidak 'ngambek' di tempat umum

KOMPAS.com - Temper tantrum atau perilaku marah dan mengamuk pada balita bukanlah peristiwa istimewa. Hal tersebut biasanya terjadi akibat keinginan mereka yang tidak dipenuhi.
Namun perilaku temper tantrum tentu dapat mengganggu dan kerap membuat frustasi apabila ditunjukkan sang buah hati di tempat-tempat umum seperti mall, bahkan pesta. Lalu bagaimana untuk mengatasinya?
Psikolog Febria Indra Hastati dari Brawijaya Clinic mengatakan, temper tantrum merupakan hal normal yang dialami balita. Namun sebenarnya, temper tantrum di tempat umum dapat dicegah dengan beberapa persiapan sebelumnya.
Dalam talk show  bertajuk "Inspiring Moms & Kids" yang diadakan di fX Lifestyle Center Jakarta, Sabtu (20/4/2013), Febri memberikan beberapa kiat untuk meminimalisasi dan mencegah timbulnya temper tantrum pada balita, khususnya selagi berada di tempat umum.
1. Pastikan keadaan anak baik sebelum pergi.
Febri mengatakan, keadaan anak yang tidak baik dan tidak nyaman saat berada di tempat umum merupakan salah satu pemicu temper trantum. "Maka pastikan anak tidak mengantuk, lapar, atau kebelet buang air sebelum pergi," ujar Febri.
Selain itu, faktor kenyamanan pakaian juga perlu diperhatikan. "Jangan memaksakan baju yang bagus tapi tidak nyaman bagi anak. Karena ketidaknyamanan anak merupakan salah satu faktor pemicu temper tantrum," jelasnya.
2. Buat mental rehearsal sebelum pergi.
Beberapa kesepakatan yang dibuat sebelum pergi akan mengurangi kecenderungan anak untuk melakukan temper tantrum. Misalkan, sebelum pergi ke mall, berikan pengertian pada anak tujuan dari pergi kali itu. Jika memang bukan saatnya beli mainan, maka anak tidak boleh meminta mainan.
Setelahnya anak bisa mendapat reward dari keberhasilannya menepati kesepakatan. Reward dapat berupa hadiah kecil seperti es krim atau makanan yang ia sukai. Ini akan membuatnya mengerti sikap yang seharusnya ia lakukan.
3. Alihkan perhatian.
Pelajari apa yang biasanya menjadi keinginan anak yang bila tidak dipenuhi menyebabkan temper tantrum. Misalnya, anak sering meminta mainan. Maka hindarilah ia melihat mainan yang menjadikan keinginan meminta mainan itu timbul. Alihkan dengan hal-hal menarik lain atau fokus terhadap tujuan pergi kali itu.

Editor :
Asep Candra

Friday, April 19, 2013

Agar Ananda Tidak Kegemukan

REPUBLIKA.CO.ID, Mengecilkan ukuran piring makan anak ternyata bisa menekan berat badannya. Menurut Pusat Pengendalian dan Pen cegahan Penyakit Amerika Serikat, 17 persen anak-anak dan remaja meng alami obesitas. Angka ini selalu bertambah hampir tiga kali lipat setiap tahunnya sejak 1980. “Ini menjadi masalah kompleks yang benar-benar harus ditemukan penyebab dan solusinya,” kata Jennifer Fisher, salah satu peneliti dari Universitas Temple Philadelphia seperti dilansir dari Reuters Health.
Sebuah studi yang dilakukan para peneliti mendapatkan fakta bahwa wadah makan yang kecil bisa memengaruhi porsi makan mereka. Anak-anak dengan nafsu makan yang besar cenderung akan makan berkali-kali dalam sehari. Penggunaan wadah yang diciutkan ini membantu mereka untuk makan lebih sedikit.
Sebanyak 42 orang anak dijadikan sampel penelitian di sebuah sekolah dasar. Mereka dipersilakan mengambil sendiri menu makan siang di sekolah. Pada empat hari pertama, mereka diberikan wadah piring dan mangkuk berukuran mini. Kemudian empat hari berikutnya, anak-anak diberikan piring berukuran besar yang umum digunakan orang dewasa.
Saat diberikan wadah berukuran kecil, anak-anak mengambil makanan dalam takaran sekitar 300 hingga 500 kalori. Wadah makan yang kecil membuat anak hanya bisa mengambil pasta atau nugget ayam secukupnya.
Kondisi berbeda terjadi saat anak menggunakan piring ukuran orang dewasa. Jumlah kalori yang diambil lebih besar 90 kalori daripada menggunakan piring kecil. Kasus demikian terjadi karena anak-anak bisa menaruh beragam lauk dengan porsi yang cukup besar ke dalam piring yang ukurannya lebih luas.
Hasil studi mendapatkan informasi kalau wadah yang lebih kecil bisa me ngurangi jumlah makanan yang diletakkan ke dalam piring. Asupan kalori yang masuk pun terminimalisasi. Ba nyaknya makanan yang bisa ditaruh ke atas piring dapat memicu berat badan anak-anak. Sebab, mereka pasti akan makan lebih banyak dan menghabiskannya.
“Hasil yang sangat menarik,” kata Thomas Robinson, seorang dokter yang juga tim peneliti obesitas dari Universitas Stanford California. Penelitian tersebut seakan ingin memberitahu pada orang tua untuk memberikan ukuran piring yang lebih kecil pada anaknya sejak dini.
Robinson mengatakan, memang sulit untuk menentukan pengaruh wadah dan frekuensi makan yang dilakukan anak terhadap berat badannya. Namun, ada baiknya bila makanan yang dikonsumsi anak tidak melulu berupa makanan besar. Upayakan agar makanan yang masuk bisa pula dalam bentuk makanan ringan.
Reporter : Nora Azizah
Redaktur : Endah Hapsari

Wednesday, April 17, 2013

Ketika Anak Terkena Virus Pornografi

"orang tua bijak adalah orang tua yang selalu hadir di setiap tahap perkembangan anaknya”
keluargadakwatuna.com - Anak merupakan anugerah dari Allah SWT yang patut disyukuri oleh setiap orang tua. Ia adalah pemegang tongkat estafet kepemimpinan untuk masa depan negeri ini. Anak merupakan individu terkecil yang berada dalam tatanan sosial masyarakat.
Menurut pakar psikologi perkembangan Diana E Papalia, anak merupakan individu yang berada dalam rentang pertumbuhan dan perkembangan dari usia 0 tahun hingga 11 tahun sedangkan remaja adalah individu yang berada dalam rentang pertumbuhan dan perkembangan dari usia 11 tahun dan berakhir pada usia 18 hingga 20 tahun.
Rasulullah SAW dalam haditsnya yang disampaikan dari Abu Hurairah mengatakan bahwa “setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah. Ayah dan ibunya yang akan menjadikannya sebagai orang Yahudi, nasrani ataupun majusi” (Dikeluarkan oleh Al-Bukhari 1358, Muslim 2658, Ahmad II: 393, Malik I: 241).
Berdasarkan hadits tersebut, ayah dan ibu merupakan individu yang bertanggung jawab membentuk kepribadian seorang anak baik secara pribadi maupun secara sosial. Hal ini sesuai dengan teori psikologi perkembangan yang menyatakan bahwa kepribadian seseorang dibentuk oleh dua hal yaitu Hereditas (keturunan) dan lingkungan.
Kondisi Realita
Dewasa ini perkembangan teknologi yang begitu pesat memudahkan kita melakukan akses informasi dengan cepat. Penyebaran konten porno melalui media teknologi seperti video/film porno, games, komik online, dan lain-lain merupakan salah satu hal yang tidak bisa dihindari. Sebuah survey yang dilakukan pada tahun 2012 terhadap 700 pelajar di 12 SMA di Surabaya tentang perilaku pelajar yang menggunakan Hand Phone mendapatkan hasil 92 persen pelajar putra mengakui di dalam HP nya ada konten porno dan 87 persen pelajar putri mengakui hal serupa.
Survey senada juga dilakukan oleh Yayasan Kita dan Buah Hati sejak tahun 2008 hingga 2010, sebanyak 67 persen dari 2.818 siswa sekolah dasar (SD) kelas 4, 5, dan 6 di wilayah Jabodetabek mengaku pernah mengakses konten pornografi. Sekitar 24 persen mengaku melihat pornografi melalui media komik. Selain itu, sekitar 22 persen melihat pornografi dari situs internet, 17 persen dari games, 12 persen melalui film di televisi, dan enam persen lewat telepon genggam.
Dampak Pornografi pada Anak & Remaja
Kecanduan (adiksi) pornografi mengakibatkan otak bagian tengah depan yang disebut Ventral Tegmental Area (VTA) secara fisik mengecil. Penyusutan jaringan otak yang memproduksi Dopamine itu menyebabkan kekacauan kerja Neurotransmiter yakni zat kimia otak yang berfungsi sebagai pengirim pesan. Dalam hal ini pornografi menimbulkan perubahan konstan pada Neorotransmiter dan melemahkan fungsi kontrol. Hal ini sebagaimana diungkap oleh Donald L. Hilton Jr, MD, ahli bedah syaraf dari Rumah Sakit San Antonio, Amerika Serikat.
Kecanduan pornografi pada anak dan remaja menimbulkan banyak dampak negatif, di antaranya adalah mengakibatkan ketidakmampuan anak atau remaja tersebut mengontrol perilaku, lemah dalam menerima informasi (susah menangkap pelajaran) dan sulit untuk berkonsentrasi karena kacaunya sistem kerja Neurotransmiter.
Apa yang Harus Dilakukan Oleh Orang Tua?
Untuk mengatasi terjadinya adiksi pornografi pada anak, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua di antaranya:
  1. Pendekatan religius dengan penanaman nilai-nilai agama sejak dini.
  2. Memperbaiki pola asuh dan pola komunikasi antar anggota keluarga, dan
  3. Pendidikan seks yang tepat sesuai dengan usia anak
Kebersamaan orang tua bersama anak tidak hanya penting dari kuantitas pertemuan akan tetapi kualitas kebersamaan yang lebih penting. Oleh karena itu orang tua bijak adalah orang tua yang selalu hadir di setiap tahap perkembangan anaknya.

Monday, April 15, 2013

Segenggamkah iman anak kita?

Apa yang salah pada Nabi Nuh ‘alaihissalam? Ia seorang nabi sekaligus utusan Allah ‘Azza wa Jalla. Imannya jangan ditanya, sudah tentu sangat terjaga. Tidak mungkin ada nabi yang imannya meragukan. Hidupnya selalu dalam petunjuk karena Allah Ta’ala sendiri yang membimbingnya. Akhlaknya? Pasti mulia. Bagaimana mungkin seseorang menjadi nabi dan menebar dakwah ke mana-mana jika ia tidak memiliki akhlak yang luar biasa baiknya? Seorang nabi sudah jelas amat kuat penjagaannya dari hal-hal yang meragukan (syubhat), apalagi dari yang haram. Tetapi, apakah semua kemuliaan itu menjadikan anaknya berada dalam barisan orang-orang yang beriman? Tidak. Justru sebaliknya, putra Nabi Nuh ‘alaihissalam menjadi pendurhaka. Hingga detik-detik terakhir hidupnya, ia masih diseru oleh ayahnya –Nabi Nuh‘alaihissalam—untuk masuk dalam barisan orang beriman. Tetapi ia menolak.

Apa yang bisa kita renungkan dari kejadian itu? Banyak hal. Salah satunya adalah pelajaran berharga betapa kita tidak kuasa untuk menggenggam jiwa anak-anak kita sendiri. Betapa pun amat besar keinginan kita untuk menjadikan anak-anak kita termasuk golongan orang beriman, tetapi kita tidak punya kekuatan untuk menggerakkan jiwa mereka. Kita hanya bisa memengaruhi mereka, mendorong mereka, dan menyeru mereka kepada kebaikan. Kita hanya dapat bermunajat kepada Allah Taala yang jiwa mereka dalam genggaman-Nya.

Dari ayat ini kita juga belajar tentang tulusnya cinta seorang ayah kepada anak. Betapa pun anaknya telah melakukan kedurhakaan yang nyata, seorang ayah tetap masih memiliki tabungan harapan yang sangat besar agar anaknya kembali kepada jalan takwa. Betapa pun tampaknya sudah hampir tak mungkin, seorang ayah masih akan berusaha memanfaatkan detik-detik terakhir kesempatannya untuk mengingatkan, menasihati dan menyelamatkan anaknya. Meskipun telah jelas kekufuran melekat kuat pada anaknya, masih ada harapan yang besar agar ia kembali ke jalan Allah. Masih ada doa-doa yang terucap untuk memohon pertolongan-Nya.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/03/01/28675/parenting-segenggam-iman-anak-kita/#ixzz2QbJBF1No
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Monday, April 1, 2013

Cara Mengenali dan Mengasah Bakat Anak


Bakat tidak sama dengan kecerdasan. Bakat lebih mengacu pada motorik maupun keterampilan yang ditampilkan anak. Dengan kata lain, bakat bisa terlihat oleh orang lain.

Cara yang dilakukan adalah terus-menerus mengasah bakat melalui latihan. Bakat tidak akan berkembang bila tak ada penguat, sehingga kemudian hilang. Selain bakat, mereka juga mempunyai minat terhadap bidang yang digeluti. Adanya minat juga akan menguatkan bakat tersebut.

Sedikit Bantuan
Bagaimana bisa mengetahui kalau anak kita berbakat? Menurut Dra. Clara Kriswanto, MA, CPBC, psikolog dari Jagadnita Consulting, anak-anak yang berbakat umumnya lebih cepat menguasai bidang tertentu dibanding anak lain, tanpa mengeluarkan usaha keras.

Contohnya anak yang berbakat menyanyi, akan lebih mudah mengenali not, ketajaman nadanya juga bagus. Anak yang berbakat dalam bidang linguistik atau bahasa, bisa meniru atau menghafal bahasa asing lebih cepat.

Begitu anak yang mempunyai bakat menggambar atau melukis. Kualitas garis yang dimiliki anak tersebut akan terlihat lebih halus. Mereka mengerti warna, komposisi yang dibuat juga lebih bagus dan menarik.

Anak yang berbakat juga bisa mempelajari sesuatu dengan cara berbeda dibanding anak lain. “Anak berbakat hanya memerlukan sedikit bantuan dari orang dewasa. Mereka kerap memecahkan masalah dengan caranya sendiri,” ungkap perempuan yang menyelesaikan MA dalam bidang Applied Anthropology & Community and Youth Work Goldsmith College University of London.

Anak yang senang mengutak-atik mainan merupakan wujud dari minatnya terhadap benda tersebut. Baginya, mengutak-atik mainan merupakan eksplorasi dari keingintahuannya lebih lanjut.

Anak yang mempunyai bakat biasanya juga mampu memotivasi diri sendiri untuk mempelajari hal-hal yang sangat disukainya. Anak yang senang bermain piano atau berenang tak hanya berlatih saat gurunya datang. Mereka akan berlatih piano atau berenang tanpa disuruh.

“Idealnya, bakat yang dimiliki oleh anak sejalan dengan minatnya. Dengan begitu, potensi atau kemampuan yang dimiliki anak akan tergali secara optimal, sehingga anak mampu berprestasi,” tutur Clara.

Bangkitkan Minat
Sayangnya tak semua bisa berjalan beriringan antara bakat dan minat. Ada anak berbakat yang ternyata tidak berminat dengan bakat yang dimilikinya. Bila ini terjadi, kata psikolog lulusan UI ini, diperlukan dukungan lebih banyak dari orangtua, agar bakat anak bisa terasah secara optimal.

Kalau tidak mendapat dukungan dari orangtua atau dibangkitkan minatnya, bakat yang dimiliki anak tidak akan berkembang. Bisa saja anak tersebut agak lambat untuk mengembangkan kemampuannya, terutama ketika menyadari bahwa ia mempunyai bakat dalam bidang tertentu.

Madonna contohnya. Di usia 40 tahun, saat sudah mempunyai dua anak, ia membuat buku anak. Bakat yang dimilikinya baru disadari saat dirinya menjadi seorang ibu.
Sebenarnya hal serupa juga bisa terjadi pada anak yang mempunyai minat dalam bidang tertentu, tetapi tidak berbakat. Contohnya anak ingin mengikuti Indonesia Idol, tetapi tidak mempunyai bakat menyanyi. Nah, pada anak tipe ini, dibutuhkan usaha yang lebih keras dibandingkan anak berbakat. Caranya tentu saja dengan mengikuti les vokal untuk mendapat suara yang baik.

Yang penting, tambah Clara, orangtua perlu memperkaya minat anak. Jangan sampai anak hanya terpaku dengan satu minat saja. Anak yang berminat pada sepakbola, misalnya, sebaiknya juga dikenalkan dengan kegiatan lain.

“Katakan pada anak bahwa olahraga tidak hanya sepakbola. Masih ada kegiatan lain, seperti seni, yang bisa dikenalkan,” kata Clara.

Cara mudahnya adalah dengan mengenalkan anak kepada teman-teman sebaya yang mempunyai beragam minat dan bakat.

Lakukan Tes Bakat
Ada beberapa cara untuk mengenali bakat anak, yaitu:
1. Melihat tingkah laku anak. Kegiatan apa yang sering dilakukannya? Anak lebih berminat pada hal-hal apa?
2. Mengikuti perkembangan anak dengan cermat.
3. Memberikan berbagai macam stimulus atau rangsangan kepada anak, misalnya dengan memberikan les atau permainan yang variatif.
4. Melakukan tes psikologi (tes bakat) untuk melihat kelebihan dan kelemahan anak. Tes ini bisa dilakukan saat anak berusia 7 tahun atau saat masuk sekolah. Pada usia tersebut sudah terlihat bakat serta minat anak.

Pahami Perkembangan Anak
Menurut Dra. Clara Kriswanto, MA, CPBC, ada hal-hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua saat memberikan les untuk anak.
1. Tidak mengutamakan pencapaian target. Penting diingat bahwa les diberikan sebagai upaya pengenalan kegiatan kepada anak.
2. Les sebaiknya diberikan oleh guru yang memahami perkembangan anak. Jangan sampai guru memberi hukuman saat anak tidak bisa mengikuti les. Clara mencontohkan, saat anaknya harus les piano, selalu menangis bila sudah sampai di tempat les. Setelah ditilik, rupanya guru les kerap mencubit atau memukul tangan anaknya bila tidak bisa mengikuti instruksi sang guru.
3. Pastikan anak tetap memiliki waktu yang seimbang untuk bermain dan istirahat.
4. Jangan memaksakan kehendak kepada anak. Yang harus diutamakan adalah minat anak.
5. Tetap pantau perkembangan anak.
6. Upayakan untuk mengembangkan semua aspek kemampuan anak.

Bakat Saja Tidak Cukup!
Psikolog Clara Kriswanto menegaskan bahwa bakat saja tidak cukup. Setidaknya diperlukan tiga hal lain yang akan mengasah potensi anak :

a. Harus ada dukungan dari orangtua maupun lingkungan
Dukungan yang diberikan tak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga dukungan moril. Memberikan pujian (tanpa berlebihan dan terlalu sering) saat anak menunjukkan kemampuan juga menjadi bentuk dukungan. Bentuk dukungan juga bisa diberikan dengan tidak membanding-bandingkan anak dengan saudara atau temannya, apalagi sampai mendapat label negatif.

b. Tidak berhenti berusaha
Kalau anak tidak berminat, padahal mempunyai bakat di bidang seni atau olahraga, hendaknya orangtua tidak menyerah. Bisa saja anak merasa malas karena terlalu banyak les, hingga kelelahan. Ada baiknya tidak mengikutkan les terlalu banyak bagi anak. Orangtua hendaknya tidak memaksakan kehendak pada anak. Hukuman fisik seperti mencubit atau memukul saat anak tidak berlatih harus dihindari. Hukuman dapat membuat anak tidak tertarik pada kegiatan tersebut.

c. Berikan fasilitas yang memadai
Fasilitas yang diberikan tidak harus selalu mahal. Sediakan fasilitas sesuai kemampuan orangtua.


originally take from Tabloid Gaya Hidup Sehat
Sumber :

Sunday, September 23, 2012

#BE PREPARED ON THE TEST!

Anak-anakku yang sholeh/sholehah, sebentar lagi kita menghadapi ujian mid semester. Tepatnya tanggal 1 Oktober 2012. Mari kita persiapkan dari sekarang agar prestasi kita benar-benar meningkat dan agar kita semakin paham akan materinya. 
Meskipun hasil nilai ujian bukan segala-galanya, tapi nilai itu bisa menjadi tolok ukur keberhasilan kita belajar di sekolah ini. Selain itu, dengan nilai baik, pasti akan membuat kita, orang tua dan guru senang. Oke-lah kalau begitu, berikut ini mister kutipkan beberapa tips persiapan untuk menghadapi ujian, selamat belajar ya?!.

1. Pilih Waktu Belajar yang Tepat
Waktu belajar yang paling pas adalah pada saat badan kita masih segar. Memang tidak semua orang punya waktu belajar yang sama. Tapi biasanya, pagi hari adalah waktu yang tepat untuk berkonsentrasi penuh. Gunakan saat ini untuk mengolah materi-materi baru. Sisa-sisa energi bisa digunakan untuk mengulang pelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah.

2. Bangun Suasana Belajar Yang Nyaman
Banyak hal yang bisa buat suasana belajar menjadi nyaman. Kita bisa pilih lagu yang sesuai dengan mood kita. Tempat belajar juga bisa kita sesuaikan. Kalau sedang bosan di kamar bisa di teras atau di perpustakaan. Kuncinya jangan sampai aktivitas belajar kita mengganggu dan terganggu oleh pihak lain.

3. Kembangkan Materi Yang Sudah di Pelajari
Kalau kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau internet. Cara ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis

4. Mencatat Pokok-Pokok Pelajaran
Tinggalkan catatan pelajaran yang panjang. Ambil intisari atau kesimpulan dari setiap pelajaran yang sudah dibaca ulang. Kata-kata kunci inilah yang nanti berguna waktu kita mengulang pelajaran selama ujian.

5. Membaca Adalah Kunci Belajar
Supaya kita bisa paham, minimal bacalah materi baru dua kali dalam sehari, yakni sebelum dan sesudah materi itu diterangkan oleh guru. Karena otak sudah mengolah materi tersebut sebanyak tiga kali jadi bisa dijamin bakal tersimpan cukup lama di otak kita.

6. Belajar Itu Memahami Bukan Sekedar Menghapal
Ya, fungsi utama kenapa kita harus belajar adalah memahami hal-hal baru. Kita boleh hapal 100% semua detail pelajaran, tapi yang lebih penting adalah apakah kita sudah mengerti betul dengan semua materi yang dihapal itu. Jadi sebelum menghapal, selalu usahakan untuk memahami dulu garis besar materi pelajaran.

7. Hapalkan Kata-Kata Kunci
Kadang, mau tidak mau kita harus menghapal materi pelajaran yang lumayan banyak. Sebenarnya ini bisa disiasati. Buatlah kata-kata kunci dari setiap hapalan, supaya mudah diingat pada saat otak kita memanggilnya. Misal, kata kunci untuk nama-nama warna pelangi adalah MEJIKUHIBINIU, artinya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.

8. Kembangkan Materi Yang Sudah di Pelajari
Kalau kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau internet. Cara ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis.

9. Latih Sendiri Kemampuan Kita
Sebenarnya kita bisa melatih sendiri kemampuan otak kita. Pada setiap akhir bab pelajaran, biasanya selalu diberikan soal-soal latihan. Tanpa perlu menunggu instruksi dari guru, coba jawab semua pertanyaan tersebut dan periksa sejauh mana kemampuan kita. Kalau materi jawaban tidak ada di buku, cobalah tanya ke guru.

10. Sediakan Waktu Untuk Istirahat
Belajar boleh kencang, tapi jangan lupa untuk istirahat. Kalau di kelas, setiap jeda pelajaran gunakan untuk melemaskan badan dan pikiran. Setiap 30-45 menit waktu belajar kita di rumah selalu selingi dengan istirahat. Kalau pikiran sudah suntuk, percuma saja memaksakan diri. Setelah istirahat, badan menjadi segar dan otak pun siap menerima materi baru. Satu lagi, tujuan dari ulangan dan ujian adalah mengukur sejauh mana kemampuan kita untuk memahami materi pelajaran di sekolah. Selain menjawab soal-soal latihan, ada cara lain untuk mengetes apakah kita sudah paham suatu materi atau belum. Coba kita jelaskan dengan kata-kata sendiri setiap materi yang sudah dipelajari. Kalau kita bisa menerangkan dengan jelas dan teratur, tak perlu detail, berarti kita sudah paham.

Monday, September 10, 2012

MEMOTIVASI ANAK AGAR SEMANGAT BELAJAR

Glitter Photos
[Glitterfy.com - *Glitter Photos*]Memotivasi anak untuk belajar berbeda-beda menurut usianya. Di jenjang SD, usia ini dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu kelas rendah (kelas 1-3 SD) dan kelas atas (kelas 4-6 SD). Menurut Karmila Wardhana, S.Psi ., memiliki
ciri khas yang berbeda.
KELAS 1-3 SD
Anak-anak di kelas bawah masih menapaki masa transisi dari taman kanak-kanak yang aktivitas belajarnya dilakukan sambil bermain ke jenjang sekolah dasar yang formal. Maksudnya, mereka dituntut untuk banyak berada dalam dalam kelas dan duduk tenang memperhatikan penjelasan guru serta mengerjakan tugas-tugas.
motivasi belajar2
Anak-anak sering mengalami schoolphobia. Ilustrasi: freewebs.com
Tuntutan tersebut tentu saja menyulitkan karena sebenarnya murid-murid kelas rendah masih dalam usia bermain. Sayangnya, banyak orang tua, bahkan guru, melupakan ciri khas usia ini. “Anak kelas 1-2 belum bisa diharapkan duduk lama karena rentang perhatiannya maksimal sekitar 15 menit. Jadi mereka bukan nakal kalau enggak bisa diam di kelas.”
Berkaitan dengan masa transisi ini pula, seperti dituturkan Mila, orang tua mesti peka dengan kemungkinan munculnya school phobia pada anak. Pahamilah bahwa perubahan-perubahan dari TK ke SD sering membuat murid kelas rendah “ketakutan”.
A
motivasi belajar3
Belajar sambil bermain itu menyenangkan. Foto:wordpress.com
gar anak dapat melalui masa transisinya dengan mulus, orang tua dapat membantu dengan memberikan motivasi belajar yang pas menurut ciri khas anak usia kelas 1-3 SD atau kurang lebih 6-8 tahun. Inilah pokok-pokoknya:
Belajar sambil bermain
Pada prinsipnya hampir sama dengan cara belajar anak TK. Namun, untuk anak SD alihkan ke cara bermain yang lebih konstruktif. “Tolong ambilkan Bunda 2 cokelat, dong. Nah, di tangan Bunda sudah ada 1 cokelat. Bunda jadi punya berapa cokelat sekarang? Suasana belajar pun tak perlu harus serius. Jadi tak selalu harus belajar di belakang meja, bisa juga sambil tiduran di lantai, misalnya.
Manfaatkan PR
motivasi belajar4
Manfaatkan kesempatan ini. Ilustrasi: edulink.networks.net
Sampai saat ini Pekerjaan Rumah (PR) untuk murid kelas rendah masih menjadi pro-kontra. Menurut Mila, selama tidak berlebihan, sebenarnya PR banyak memberi manfaat. Salah satunya untuk mengulang sedikit pelajaran yang sudah didapat anak di sekolah. Masalah timbul kalau anak sering dijejali PR. Inilah yang sering menjadi beban bagi anak.
Beri dukungan
Dukungan memang selalu diperlukan, terutama saat anak menghadapi masa-masa sulit di sekolah. Bentuknya bisa sangat sederhana, misalnya ketika anak memperoleh nilai buruk, kita tidak perlu menjatuhkan vonis bahwa ia bodoh atau pemalas.
motivasi belajar5
Beri dukungan sepenuhnya, saat mereka belajar. Foto: fabimoy.com
Lebih baik, luangkan waktu untuk mendiskusikan masalah tersebut dengan anak. “Sebagai awal, orang tua perlu mencari tahu perasaan anak ketika memperoleh nilai 50. Apakah ia kecewa, sedih atau biasa-biasa saja, karena jangan-jangan ia tidak mengerti bahwa nilai 50 itu berarti kurang.” Lalu tetaplah beri dukungan. “Untuk hari ini enggak apa-apa dapat 50. Kamu bisa dapat nilai yang lebih baik di ulangan berikutnya, tapi kamu harus belajar.”
Jadilah model yang baik
Ini berarti orang tua jangan sampai terlihat santai saat anak sedang belajar. “Misalnya, ketika sedang mengerjakan PR anak melihat ibunya menonton televisi dan ayahnya tidur. Bisa-bisa anak merasa diperlakukan tidak adil. ‘Ih, ayah, kok, bisa tidur sedangkan aku harus belajar?" Akan lebih baik bila saat anak belajar, orang tua juga tampak “belajar”, seperti menemani anak sambil membaca koran atau buku. Dengan begitu anak akan mendapat panutan.
Menetapkan jam belajar yang rutin salah satu kunci suksesnya.
Tetapkan jam belajar
Misalnya, dari jam 5 sampai 7 disepakati sebagai jadwal belajar anak. Namun, jadwal harus dibuat dengan mempertimbangkan jam sekolahnya. Berilah ia waktu untuk berisitirahat sebelum waktu belajar. Saat waktunya belajar, anak harus diberi pengertian bahwa rentang waktu itu harus diisi hanya untuk kegiatan belajar. Artinya ia tidak nonton teve, tidak mendengarkan radio, atau tidak bermain playstation.
ANAK 4-6 SD
Anak-anak SD kelas atas sebenarnya sudah diharapkan memiliki self learning regulation atau kesadaran untuk belajar sendiri. Jika pada anak kelas 1-3 SD, orang tua masih sangat terlibat dalam proses belajar anak, maka pada anak kelas 4-6 SD orang tua hanya jadi pendamping saja. Mereka sudah harus tahu apa yang mesti dikerjakan.
Namun begitu, orang tua tetap perlu menumbuhkan motivasi belajarnya agar tak kendur. Caranya, ingatlah bahwa salah satu ciri anak usia ini adalah penggunaan logika yang sudah semakin mendalam. Orang tua perlu memberikan alasan-alasan yang masuk akal tentang pentingnya belajar. Berikut beberapa kiatnya:
Kaitkan dengan Hobinya
Kalau hobi anak adalah menonton acara kuis di TV, orang tua bisa memberi komentar. “Dia bisa dapat menang dandapat hadiah mobil karena pintar. Wah, pasti dari kecil dia sudah senang belajar dan bisa mengatur waktu, deh!
motivasi belajar7
Membuat jadwal, yuk! Ilustrasi: hill.troy.mi.us
Ajak untuk Mmembuat Jadwal
Pada usia ini biasanya anak mulai memiliki banyak kegiatan. Ada latihan basket, renang, jalan-jalan dengan teman, juga main games. Oleh karena itu, libatkan anak dalam pengaturan jadwal kegiatannya. Jelaskan bahwa anak boleh memiliki kegiatan apa pun, tapi belajar merupakan prioritas utama. Dengan diberi pengertian seperti itu dan dibiarkan mengatur jadwal sendiri, ia tidak akan merasa terpaksa. Jangan lupa, keterpaksaan hanya akan mengendurkan motivasi anak dalam belajar.
Rencanakan Masa Depan
Karena murid-murid kelas atas, terutama kelas 5 dan 6 sudah akan memasuki sekolah lanjutan, orang tua perlu mengajak anak untuk mengadakan rencana masa depan. “Kamu mau masuk SMP mana? Kira-kira di situ NEM-nya berapa, ya? Yuk kita mulai kejar dari sekarang supaya kamu bisa lolos ke sana!”
Namun, Mila mengingatkan agar orang tua juga melihat kenyataan. Jika harapan anak terlalu tinggi, maka harus didiskusikan. “Kalau orang tua melihat anak akan sulit masuk ke salah satu sekolah favorit, ia perlu diajak mencari alternatif. ‘Kalau enggak keterima di situ, kamu mau masuk sekolah mana lagi?’ Namun tentunya orang tua tetap memotivasi anak untuk belajar lebih baik.”
Berdasarkan penelitian, anak-anak yang berhasil ternyata memiliki pengaturan waktu yang baik, tertib mengikuti jadwal, dan disiplin dalam belajar. Itu semua bisa didapat bila anak sudah memiliki self learning regulation.
Namun ingat, selain memotivasi anak untuk belajar, orang tua juga perlu memberinya waktu bermain. Jangan sampai tujuh hari dalam seminggu diisi kegiatan belajar terus-menerus. “Mentang-mentang Senin-nya masuk sekolah, Minggu pun diharuskan belajar. Lebih baik gunakan hari libur sebagai playtime untuk menghindari kebosanan anak akan belajar,” begitu Mila menekankan. (Faras Handayani/

Friday, September 7, 2012

Agar Anak Berbahagia di Masa depan

REPUBLIKA.CO.ID, Keinginan agar anak selalu berbahagia adalah dambaan tiap orangtua. Namun, tentu saja, tak mudah untuk mencapainya. Perlu ada usaha tersendiri untuk mewujudkan itu. Berikut adalah tips agar kelak anak berbahagia: Merasa dicintai Keyakinan perasaan anak bahwa orang tua mereka di rumah sayang kepadanya, membuat jiwanya tenang. Ini menciptakan fondasi rasa aman dalam jiwanya. Yang tertanam, adalah perasaan bahwa dirinya bagian dari sebuah keluarga. Dampaknya ia merasa terlindungi. Lebih dari itu, mesti ditanamkan juga dalam benaknya bahwa dirinya bagian dari teman-teman di lingkungannya atau di sekolahnya. Biarkan mereka bermain Lewat bermain, sang anak berlatih memecahkan problem-problemnya sendiri. Tanpa disadari, ia menciptakan skenario sendiri dan mendayagunakan kemampuan-kemampuan yang masih tersembunyi dalam dirinya. Buntutnya, sambung Hollewell, sang anak pun menemukan dimana bakatnya. Terus berlatih Tatkala anak menemukan dimana bakat yang disukainya, ia bakal terus mencoba. Di sini peran orang tua bermain. Mereka harus cepat menangkap apa yang disukai anaknya. Lalu, tugas orang tua adalah memberikan dorongan atau memfasilitasinya. Dari sini tercipta benih-benih kepandaian. Ciptakan satu kemampuan Berangkat dari latihan yang terus menerus, anak mulai menunjukkan kekhasannya pada satu keahlian. Bidang apapun itu, mulai dari kemampuan membuat sangkar burung, menggambar, atau bermain piano, tidak jadi masalah. Yang penting kemampuan mereka diteguhkan oleh orang tuanya. Alhasil, timbul keyakinan dalam diri anak, bahwa dia mampu melakukan sesuatu. Perlahan, ini membangun harga diri dan kepercayaan diri. Beri pengakuan Ketika anak merasa yang dilakukannya direspon atau berpengaruh pada keluarganya, maka bulatlah keyakinan dalam dirinya. Terlebih jika pengakuan itu juga datang dari teman sekelasnya atau di timnya. Dukungan ini menjadikan anak yakin pada kemampuannya. Dampaknya, ia memiliki persepsi bagus tentang dirinya. Redaktur: Endah Hapsari Reporter: Nina Chairani

Wednesday, September 5, 2012

Manfaat Menakjubkan Air Putih

Para pengunjung, coba kita bandingkan 'posting' sebelumnya dengan artikel ini, mana yang benar ya?

Sekali lagi tentang air putih. Mungkin banyak yang belum tahu arti penting mengkonsumsi cukup air putih setiap harinya atau sudah tahu tapi malas memenuhi jumlah takarannya dengan berbagai alasan, sebut salah satunya ‘takut keseringan buang air kecil, repot!’. Iya kan??? Ayo, tunjuk diri…

Kalau begitu bagaimana prosesnya, air putih yang sederhana bisa berubah menjadi begitu berharga?
Sekitar 80% tubuh manusia terdiri dari air. Otak dan darah adalah dua organ penting yang memiliki kadar air di atas 80%. Otak memiliki komponen air sebanyak 90%, sementara darah memiliki komponen air 95%. Sedikitnya, secara normal kita butuh 2 liter sehari atau 8 gelas sehari. Bagi perokok jumlah tersebut harus ditambah setengahnya. Air tersebut diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh lewat air seni, keringat, pernapasan, dan sekresi. Para dokter juga menyarankan agar mengonsumsi air putih 8-10 gelas setiap hari agar metabolisme tubuh berjalan baik dan normal.

Kurang Air, Bahaya Bagi Darah
Jika mengkonsumsi kurang dari 8 gelas, efeknya secara keseluruhan memang tidak terasa. Tapi sebagai konsekuensi, tubuh akan menyeimbangkan diri dengan jalan mengambil sumber dari komponen tubuh sendiri. Di antaranya dari darah. Kekurangan air bagi darah amat berbahaya bagi tubuh. Sebab, darah akan menjadi kental. Akibatnya, perjalanan darah sebagai alat transportasi oksigen dan zat-zat makanan pun bisa terganggu.

Darah yang kental tersebut juga akan melewati ginjal yang berfungsi sebagai filter atau alat untuk menyaring racun dari darah. Ginjal memiliki saringan yang sangat halus, sehingga jika harus menyaring darah yang kental maka ginjal harus kerja ekstra keras. Bukan tidak mungkin ginjal akan rusak dan bisa saja kelak akan mengalami cuci darah atau dalam bahasa medis biasa disebut hemodialisis.

Itu pengaruh kurang air terhadap kerja darah dan ginjal. Lalu bagaimana dengan otak? Perjalanan darah yang kental tersebut juga akan terhambat saat melewati otak. Padahal, sel-sel otak paling boros mengonsumsi makanan dan oksigen yang dibawa oleh darah. Sehingga fungsi sel-sel otak tidak berjalan optimal dan bahkan bisa cepat mati. Kondisi tersebut akan semakin memicu timbulnya stroke. Karena itu jangan sampai kekurangan air!!!

10 Manfaat Air Putih

1. Memperlancar sistem pencernaan
Mengkonsumsi air dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar sistem pencernaan sehingga kita akan terhindari dari masalah-masalah pencernaan seperti maag ataupun sembelit. Pembakaran kalori juga akan berjalan efisien.

2. Air putih membantu memperlambat tumbuhnya zat-zat penyebab kanker, plus mencegah penyakit batu ginjal dan hati. Minum air putih akan membuat tubuh lebih berenergi

3. Perawatan kecantikan
Bila kurang minum air putih, tubuh akan menyerap kandungan air dalam kulit sehingga kulit menjadi kering dan berkerut. Selain itu, air putih dapat melindungi kulit dari luar, sekaligus melembabkan dan menyehatkan kulit.
Untuk menjaga kecantikan pun, kebersihan tubuh hares benar-benar diperhatikan, ditambah lagi minum air putih 8 – 10 gelas sehari.

4. Untuk kesuburan
Meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita.
Menurut basil penelitian dari sebuah lembaga riset trombosis di London, Inggris, jika seseorang selalu mandi dengan air dingin maka peredaran darahnya lancar dan tubuh terasa lebih segar dan bugar. Mandi dengan air dingin akan meningkatkan produksi sel darah putih dalam tubuh serta meningkatkan kemampuan seseorang terhadap serangan virus. Bahkan, mandi dengan air dingin di waktu pagi dapat meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita. Dengan begitu kesuburan serta kegairahan seksual pun akan meningkat. Selain itu jaringan kulit membaik, kuku lebih sehat dan kuat, tak mudah retak. Nah, buat yang malas mandi pagi atau bahkan malas mandi (astagfirulloh!) harus mulai dirubah tuh kebiasaannya…

5. Menyehatkan jantung
Air juga diyakini dapat ikut menyembuhkan penyakit jantung, rematik, kerusakan kulit, penyakit saluran papas, usus, dap penyakit kewanitaan, dll.
Bahkan saat ini cukup banyak pengobatan altenatif yang memanfaatkan kemanjuran air putih.

6. Sebagai obat stroke
Air panas tak hanya digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kulit, tapi juga efektif untuk mengobati lumpuh, seperti karena stroke. Sebab, air tersebut dapat membantu memperkuat kembali otot-otot dan ligamen serta memperlancar sistem peredaran darah dan sistem pernapasan. Efek panas menyebabkan pelebaran pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi darah dan oksigenisasi jaringan, sehingga mencegah kekakuan otot, menghilangkan rasa nyeri serta menenangkan pikiran.
Kandungan ion-ion terutama khlor, magnesium, hidrogen karbonat dan sulfat dalam air panas, membantu pelebaran pembuluh darah sehingga meningkatkan sirkulasi darah. Selain itu pH airnya mampu mensterilkan

7. Efek relaksasi
Cobalah berdiri di bawah shower dan rasakan efeknya di tubuh. Pancuran air yang jatuh ke tubuh terasa seperti pijatan dan mampu menghilangkan rasa capek karena terasa seperti dipijat. Sejumlah pakar pengobatan alternatif mengatakan, bahwa bersentuhan dengan air mancur, berjalan-jalan di sekitar air terjun, atau sungai dan taman dengan banyak pancuran, akan memperoleh khasiat ion-ion negatif. Ion-ion negatif yang timbul karena butiran-butiran air yang berbenturan itu bisa meredakan rasa sakit, menetralkan racun, memerangi penyakit, serta membantu menyerap dan memanfaatkan oksigen. Ion negatif dalam aliran darah akan mempercepat pengiriman oksigen ke dalam sel dan jaringan.
Bukan itu saja jika mengalami ketegangan otot dapat dilegakan dengan mandi air hangat bersuhu sekitar 37 derajat C. Selagi kaki terasa pegal kita sering dianjurkan untuk merendam kaki dengan air hangat dicampur sedikit garam. Nah, jika punya shower di rumah cobalah mandi dan nikmati hasilnya. Oh ya, shower di rumah juga menghasilkan ion negatif.

8. Menguruskan badan
Air putih juga bersifat menghilangkan kotoran-kotoran dalam tubuh yang akan lebih cepat keluar lewat urine. Bagi yang ingin menguruskan badan pun, minum air hangat sebelum makan (sehingga merasa agak kenyang) merupakan satu cara untuk mengurangi jumlah makanan yang masuk. Apalagi air tidak mengandung kalori, gula, ataupun lemak. Namun yang terbaik adalah minum air putih pada suhu sedang, tidak terlalu panas, dan tidak terlalu dingin. Mau kurus?, minum air putih saja.

9. Tubuh lebih bugar
Khasiat air tak hanya untuk membersihkan tubuh saja tapi juga sebagai zat yang sangat diperlukan tubuh. Mungkin lebih dapat bertahan kekurangan makan beberapa hari ketimbang kurang air. Sebab, air merupakan bagian terbesar dalam komposisi tubuh manusia.

Jumlah air yang menurun dalam tubuh, fungsi organ-organ tubuh juga akan menurun dan lebih mudah terganggu oleh bakteri, virus, dll. Namun, tubuh manusia mempunyai mekanisme dalam mempertahankan keseimbangan asupan air yang masuk dan yang dikeluarkan. Rasa haus pada setiap orang merupakan mekanisme normal dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh. Air yang dibutuhkan tubuh kira-kira 2-2,5 l (8 – 10 gelas) per hari. Jumlah kebutuhan air ini sudah termasuk asupan air dari makanan (seperti dari kuah sup, soto, dll), minuman seperti susu, teh, kopi, sirup dll. Selain itu, asupan air juga diperoleh dari hasil metabolisme makanan yang dikonsumsi dan metabolisme jaringan di dalam tubuh.

Nah, air juga dikeluarkan tubuh melalui air seni dan keringat. Jumlah air yang dikeluarkan tubuh melalui air seni sekitar 1 liter per hari. Kalau jumlah tinja yang dikeluarkan pada orang sehat sekitar 50 – 400 g/hari, kandungan aimya sekitar 60 – 90 % bobot tinja atau sekitar 50 – 60 ml air sehari.
Sedangkan, air yang terbuang melalui keringat dan saluran napas dalam sehari maksimum 1 liter, tergantung suhu udara sekitar. Belum lagi faktor pengeluaran air melalui pernapasan. Seseorang yang mengalami demam, kandungan air dalam napasnya akan meningkat. Sebaliknya, jumlah air yang dihirup melalui napas berkurang akibat rendahnya kelembapan udara sekitamya.

Tubuh akan menurun kondisinya bila kadar air menurun dan kita tidak segera memenuhi kebutuhan air tubuh tersebut. Kardiolog dari AS, Dr James M. Rippe memberi saran untuk minum air paling sedikit seliter lebih banyak dari apa yang dibutuhkan rasa haus kita. Pasalnya, kehilangan 4% cairan saja akan mengakibatkan penurunan kinerja kita sebanyak 22 %! Bisa dimengerti bila kehilangan 7%, kita akan mulai merasa lemah dan lesu.

Asal tahu saja, aktivitas makin banyak maka makin banyak pula air yang terkuras dari tubuh. Untuk itu, pakar kesehatan mengingatkan agar jangan hanya minum bila terasa haus Kebiasaan banyak minum, apakah sedang haus atau tidak, merupakan kebiasaan sehat!
Jika kuliah di ruang ber-AC, dianjurkan untuk minum lebih banyak karena udara yang dingin dan tubuh cepat mengalami dehidrasi. Banyak minum juga akan membantu kulit tidak cepat kering. Di ruang yang suhunya tidak tetap pun dianjurkan untuk membiasakan minum meski tidak terasa haus untuk menyeimbangkan suhu.

Subhannalloh ternyata banyak ya, manfaatnya.
Seperti Motto salah satu minuman prebiotik (tapi versi ini ada revisinya). Berapa gelas air putih yang Anda minum hari ini? Saya minum 4/5/6/7/8/9/10. Jawabannya silhkan tentukan…

Maroji’: www.medscore.com

Minum Air Putih 6-8 Gelas Sehari Ternyata Berbahaya bagi Kesehatan

Sering kita disarankan banyak minum air putih untuk mencegah kerusakan ginjal, menurunkan berat badan, dan meningkatkan level konsentrasi.
Namun, sekarang para ahli memperingatkan, minum 8 gelas air putih sehari tidak baik untuk kesehatan dan bisa berbahaya.
Mereka mengatakan klaim manfaat dari banyak minum air putih adalah sesuatu yang buruk. Sementara, National Health Service (NHS) bersama dokter terkemuka dan ahli gizi menyarankan masyarakat untuk minum sekitar 1,2 liter (atau dua setengah gelas) air per hari.
Sebuah laporan menjelaskan bahaya dehidrasi sebagai mitos dan mengatakan tidak ada bukti di balik klaim bahwa air mencegah beberapa masalah kesehatan.

Dr. Margaret McCartney dari Glasgow mengatakan saran situs NHS bahwa orang harus minum 6-8 gelas sehari adalah omong kosong. Dia menambahkan, manfaat minum air putih sering dibesar-besarkan oleh lembaga yang berkepentingan, seperti merek air kemasan.
Menulis di British Medical Journal, Dr. McCartney mengatakan bahwa penelitian menunjukkan minum di saat tidak haus dapat mengganggu konsentrasi, bukan meningkatkan, dan bukti-bukti terpisah menunjukkan bahwa bahan kimia yang digunakan untuk desinfeksi yang ditemukan dalam air kemasan bisa berakibat buruk bagi kesehatan.
Minum berlebihan juga dapat menyebabkan hilangnya waktu tidur karena orang harus bangun di malam hari untuk pergi ke toilet, dan studi lain menunjukkan bahkan dapat menyebabkan kerusakan ginjal, bukan mencegahnya.
Dr. McCartney juga memperingatkan bahwa minum terlalu banyak air dapat menyebabkan kondisi yang jarang, tapi berpotensi fatal yang disebut hiponatremia, yaitu kadar garam tubuh menurun dan dapat menyebabkan pembengkakan otak.
Pada 2003 aktor Anthony Andrews, yang membintangi adaptasi ITV dari Brideshead Revisited, terkena penyakit itu setelah minum air terlalu banyak selama latihan untuk peran West End.
Dokter lain yang dikutip dalam artikel tersebut menambahkan bahwa tidak ada dasar untuk mengklaim air membantu orang menurunkan berat badan dengan menekan nafsu makan mereka. Profesor Stanley Goldfarb, seorang ahli metabolisme dari Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat, mengatakan “Saat ini belum ada bukti tentang hal itu.”

source :  puncakdunia.wordpress.com/.../minum-air-putih-6-8-gelas-sehari-ter...

Monday, September 3, 2012

Efek Negatif Televisi Menjauh Saat Anda Mendekat


JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir mustahil memisahkan anak dari televisi hanya demi menghindarkan mereka dari efek negatifnya. Kehadiran televisi di lingkungan anak-anak sudah tidak dapat dihindarkan lagi. Bahkan, ketika Anda membatasi, anak tetap memiliki kesempatan untuk mengakses televisi

Namun, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia (FISIP UI), Nina Mutmainnah Armando, kembali menegaskan bahwa efek negatif televisi bisa dijauhkan hanya dengan kehadiran orangtua bersama anak-anak. Dengan demikian, orangtua tidak sekadar memagari anak dari televisi dengan membabi buta tetapi menjembatani mereka secara aktif melalui pendampingan.

"Pendekatannya adalah mendampingi aktif. Menjadi aktif itu dengan adanya penunjukkan mana yang baik, dan mana yang buruk. Informasi mengenai itu, menjadikan anak-anak untuk tidak menerima secara bulat-bulat, kita yang mendorong anak-anak untuk sadar, kemudian kritis," ungkapnya dalam workshop Literasi Media bertajuk "Menciptakan Masyarakat Melek Media", Kamis (30/8/2012) di gedung IASTH lantai 6 Pascasarjana Ilkom UI, Salemba, Jakarta.

Anak-anak, lanjutnya, termasuk golongan omnivision. Mereka menonton segala acara.

Televisi memiliki manfaat positif seperti mendekatkan hubungan keluarga, memberikan perasaan santai, merangsang percakapan antar keluarga, menjadi hiburan sehat, sumber informasi, memperluas cakrawala pandangan dan berpikir seorang anak. Namun, kini, anak-anak pun berpotensi besar terimbas efek negatifnya, bahkan sejak bayi. Pasalnya, televisi disebutkan memiliki daya tarik yang luar biasa bagi seorang bayi sekali pun.

Oleh karena itu, orangtua harus menciptakan imunitas anak-anak terhadap dampak negatif televisi sehingga nantinya bijak merespon setiap hal yang disaksikan dari televisi.

"Seringkali si anak menonton acara dengan tidak ada seleksi, di rumah juga tidak ada aturan atau pembatasan untuk menonton. Dampaknya, anak menjadi konsumtif, hedonis, menempatkan tv sebagai pelarian, menghambat kreativitas, agresif, dan tidak realistis, sulit berkonsentrasi, malas membaca, menunda waktu, dan masih banyak lagi," tambah Nina.

Pendampingan saat anak menonton menjadi langkah imunisasi yang mujarab untuk melindungi anak. Selain itu, lanjutnya, orangtua juga harus mengetahui klasifikasi program siaran televisi, mulai dari kategori SU (2+ atau cocok untuk semua umur), P (2-6 tahun), A (7-12 tahun), R (13-17 tahun), dan D (18+). Program siaran televisi saat ini sudah diwajibkan mencantumkan klasifikasi ini di layar televisi.
 
Editor :
Caroline Damanik

Thursday, July 26, 2012

Agar Ananda Sholat Tepat Waktu


1. Peran orang tua untuk memberikan contoh kepada anak untuk selalu sholat 5 waktu, sholat berjama’ah di rumah maupun di masjid, sesering mungkin si anak diajak untuk melihat langsung sholat yang dikerjakan oleh orang tua, misal sekiranya di masjid takut membuat gaduh, sebaiknya orang tua memberikan contoh sholat berjama’ah di rumah. Jika si anak sudah mulai tertarik untuk mengikuti gerakan sholat yang di contohkan oleh orang tua, selanjutnya orang tua mengajarkan bacaan-bacaan di dalam sholat tersebut, buat suasana yang menyenangkan agar si anak tidak bosan dengan bacaan-bacaan yang panjang dan sulit untuk di lafalkan.


2. Hormati waktu-waktu adzan dikumandangkan. Misalnya mematikan televisi, radio atau suara-suara lain agar lantunan adzan terdengar dan memberitahukan kepada si anak bahwa waktu sholat telah tiba. Terutama pada sholat magrib dan isyak, dimana waktu-waktu tersebut merupakan waktu yang banyak dipakai si anak untuk menonton acara televisi seperti serial kartun dan acara anak lainnya.

3. Bentuk jama’ah sholat dalam keluarga yang dipimpin oleh Ayah, si anak juga perlu diikut sertakan untuk menggelar tikar, sajadah, atau mengumandangkan iqomat. Hal tersebut memacu anak untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan sholat.

4. Bimbingan dan Nasehat Nasehat orang tua yang baik merupakan sarana yang ampuh untuk menghubungkan keinginan orang tua dan kemauan anak dengan cepat. Apalagi isi nasehat itu tulus dari dasar hati orang tua untuk kebaikan anak. Agar nasehat membawa perbaikan maka perhatikanlah hal-hal berikut :

- Ulang-ulangilah nasehat, dan usahakan bahasa kalimat yang digunakan sangat menyenangkan agar lebih mudah di terima si anak, namun jangan berlebih-lebihan agar si anak tidak bosan mendengarkannya.

- Pilihlah waktu yang tepat, yaitu waktu ketika kondisi si anak dalam keadaan kondusif.

- Gunakanlah kata-kata yang mudah dan dapat dipahami sesuai dengan usia anak serta daya tangkap dan nalarnya.


5. Kisah dan Cerita. berikan anak cerita yang menarik tentang pahala dari mengerjakan sholat, tentang siksaan Allah, jika orang tidak mengerjakan sholat. Atau juga cerita-cerita kisah para sahabat nabi atau orang yang rajin sholat ketika mereka mendapatkan hikmah dari mengerjakan sholat tersebut. Kisah termasuk sarana pendidikan yang efektif. Sebab ia dapat mempengaruhi perasaan dengan kuat. Apalagi kisah nyata, sangat besar pengaruhnya pada jiwa anak, dapat memperkokoh ingatan anak dan kesadaran berfikirnya. Sebuah pelajaran akan lebih mudah dicerna dan difahami oleh anak bila diberi ilustrasi cerita. Kisah dan cerita juga dapat mempererat hubungan antara orangtua dan anak. Akan menciptakan kehangatan dan keakraban tersendiri, sehingga akan membantu kelancaran komunikasi.

6. Metode Pembiasaan Biasakan anak melakukan kebaikan. Sebab bila anak terbiasa mengerjakannya secara teratur, maka hal itu akan menjadi sebuah kebiasaan. Dengan pembiasaan maka urusan yang banyak akan menjadi mudah. Tanamkan kepada mereka kebiasaan melakukan sesuatu yang baik dan membawa keberuntungan baginya dalam urusan dunia maupun agama. Baik itu ibadah, adab, tutur kata, sopan santun, rutinitas keseharian, dan lain sebagainya.

7. Memanfaatkan Waktu Luang ajak anak untuk mengisi waktu luang dengan kebaikan dan sesuatu yang bermanfaat. Berikan pengarahan yang benar dalam jalur kebaikan. Luangkan waktu orang tua bersama anak, untuk menemani, membimbing, dan beraktivitas bersama mereka. Sehingga anak akan terlepas dari sebab-sebab penyimpangan dan hal-hal yang tidak bermanfaat.

8. Biasakan anak-anak untuk bangun pagi, beri rangsangan kepada mereka dengan sesuatu yang menarik perhatian mereka. Umumnya si anak pada waktu pagi hari sangat malas untuk bangun. Dan masalah ini perlu penanganan khusus bagi orang tua untuk mengajari anak disiplin.

9. Beri rangsangan atau motivasi berupa hadiah bagi anak yang paling rajin sholatnya. Buat daftar catatan seberapa banyak anak melaksanakan sholat dalam satu bulan. Anak yang memiliki daftar catatan sholat terbanyak itulah yang mendapatkan hadiah lebih spesial dari lainnya. Kata-kata atau ucapan “pintar, rajin sekali, hebat bener anak ayah” dan lainnya juga dapat merangsang anak untuk lebih giat lagi dalam menjalankan sholat.

10. Pemberian hukuman metode pemberian sanksi baru digunakan apabila seluruh metode mengalami kegagalan. Dan saat menjatuhkan sanksi, perhatikan waktu yang tepat dan bentuk sanksi yang sesuai dengan kadar kesalahan. Bentuk sanksi ini bisa bervariasi dari yang teringan, misalnya mengurangi jatah harian anak, mengurangi jam bermain atau yang semisalnya. Bisa berbentuk sanksi sosial berupa pengacuhan sampai yang terberat, yaitu hukuman fisik.


Lalu bagaimana jika orang tua tidak bisa mengawasi/memantau anak dalam melaksanakan sholat (waktu sholat dhuhur dan ashar biasanya) karena orang tua masih bekerja?? Hal itu bisa diatasi dengan tips berikut:

1. Menyekolahkan anak di sekolah berbasis islam, atau sekolah Negeri yang memiliki peraturan atau kebiasaan melaksanakan sholat berjamaah di mushola sekolahan.

2. Memantau anak melalui telepon (jika sudah pulang sekolah), tujuannya untuk mengingatkan si anak agar segera melaksanakan sholat.

3. Beri kepercayaan kepada anak untuk mengerjakan sholat meskipun tidak dalam pengawasan orang tua. perlu diingat, anak merupakan cerminan dari orang tua, maka jika si anak bandel, malas untuk melaksanakan sholat. orang tua harus introspekdi diri apakah orang tua sudah melakukan hal yang baik atau belum. Semoga tips sederhana ini mampu memberikan sedikit masukan terhadap orang tua dalam mendidik anaknya untuk disiplin mendirikan sholat 5 waktu.

Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?p=470485560&posted

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More