REPUBLIKA.CO.ID, Mengecilkan ukuran piring makan anak ternyata
bisa menekan berat badannya. Menurut Pusat Pengendalian dan Pen cegahan
Penyakit Amerika Serikat, 17 persen anak-anak dan remaja meng alami
obesitas. Angka ini selalu bertambah hampir tiga kali lipat setiap
tahunnya sejak 1980. “Ini menjadi masalah kompleks yang benar-benar
harus ditemukan penyebab dan solusinya,” kata Jennifer Fisher, salah
satu peneliti dari Universitas Temple Philadelphia seperti dilansir dari
Reuters Health.
Sebuah studi yang dilakukan para peneliti mendapatkan fakta bahwa wadah makan yang kecil bisa memengaruhi porsi makan mereka. Anak-anak dengan nafsu makan yang besar cenderung akan makan berkali-kali dalam sehari. Penggunaan wadah yang diciutkan ini membantu mereka untuk makan lebih sedikit.
Sebanyak 42 orang anak dijadikan sampel penelitian di sebuah sekolah dasar. Mereka dipersilakan mengambil sendiri menu makan siang di sekolah. Pada empat hari pertama, mereka diberikan wadah piring dan mangkuk berukuran mini. Kemudian empat hari berikutnya, anak-anak diberikan piring berukuran besar yang umum digunakan orang dewasa.
Saat diberikan wadah berukuran kecil, anak-anak mengambil makanan dalam takaran sekitar 300 hingga 500 kalori. Wadah makan yang kecil membuat anak hanya bisa mengambil pasta atau nugget ayam secukupnya.
Kondisi berbeda terjadi saat anak menggunakan piring ukuran orang dewasa. Jumlah kalori yang diambil lebih besar 90 kalori daripada menggunakan piring kecil. Kasus demikian terjadi karena anak-anak bisa menaruh beragam lauk dengan porsi yang cukup besar ke dalam piring yang ukurannya lebih luas.
Hasil studi mendapatkan informasi kalau wadah yang lebih kecil bisa me ngurangi jumlah makanan yang diletakkan ke dalam piring. Asupan kalori yang masuk pun terminimalisasi. Ba nyaknya makanan yang bisa ditaruh ke atas piring dapat memicu berat badan anak-anak. Sebab, mereka pasti akan makan lebih banyak dan menghabiskannya.
“Hasil yang sangat menarik,” kata Thomas Robinson, seorang dokter yang juga tim peneliti obesitas dari Universitas Stanford California. Penelitian tersebut seakan ingin memberitahu pada orang tua untuk memberikan ukuran piring yang lebih kecil pada anaknya sejak dini.
Robinson mengatakan, memang sulit untuk menentukan pengaruh wadah dan frekuensi makan yang dilakukan anak terhadap berat badannya. Namun, ada baiknya bila makanan yang dikonsumsi anak tidak melulu berupa makanan besar. Upayakan agar makanan yang masuk bisa pula dalam bentuk makanan ringan.
Sebuah studi yang dilakukan para peneliti mendapatkan fakta bahwa wadah makan yang kecil bisa memengaruhi porsi makan mereka. Anak-anak dengan nafsu makan yang besar cenderung akan makan berkali-kali dalam sehari. Penggunaan wadah yang diciutkan ini membantu mereka untuk makan lebih sedikit.
Sebanyak 42 orang anak dijadikan sampel penelitian di sebuah sekolah dasar. Mereka dipersilakan mengambil sendiri menu makan siang di sekolah. Pada empat hari pertama, mereka diberikan wadah piring dan mangkuk berukuran mini. Kemudian empat hari berikutnya, anak-anak diberikan piring berukuran besar yang umum digunakan orang dewasa.
Saat diberikan wadah berukuran kecil, anak-anak mengambil makanan dalam takaran sekitar 300 hingga 500 kalori. Wadah makan yang kecil membuat anak hanya bisa mengambil pasta atau nugget ayam secukupnya.
Kondisi berbeda terjadi saat anak menggunakan piring ukuran orang dewasa. Jumlah kalori yang diambil lebih besar 90 kalori daripada menggunakan piring kecil. Kasus demikian terjadi karena anak-anak bisa menaruh beragam lauk dengan porsi yang cukup besar ke dalam piring yang ukurannya lebih luas.
Hasil studi mendapatkan informasi kalau wadah yang lebih kecil bisa me ngurangi jumlah makanan yang diletakkan ke dalam piring. Asupan kalori yang masuk pun terminimalisasi. Ba nyaknya makanan yang bisa ditaruh ke atas piring dapat memicu berat badan anak-anak. Sebab, mereka pasti akan makan lebih banyak dan menghabiskannya.
“Hasil yang sangat menarik,” kata Thomas Robinson, seorang dokter yang juga tim peneliti obesitas dari Universitas Stanford California. Penelitian tersebut seakan ingin memberitahu pada orang tua untuk memberikan ukuran piring yang lebih kecil pada anaknya sejak dini.
Robinson mengatakan, memang sulit untuk menentukan pengaruh wadah dan frekuensi makan yang dilakukan anak terhadap berat badannya. Namun, ada baiknya bila makanan yang dikonsumsi anak tidak melulu berupa makanan besar. Upayakan agar makanan yang masuk bisa pula dalam bentuk makanan ringan.
Reporter : Nora Azizah |
Redaktur : Endah Hapsari |
0 comments:
Post a Comment